"๐ป๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐๐๐๐: ๐บ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ซ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฎ๐๐๐๐ ๐ซ๐๐๐๐๐๐"
Tari "Ngganong" adalah sebuah karya tari kreasi baru yang terinspirasi dari tokoh Bujang Ganong dalam kesenian Reog Ponorogo. Kata "Ngganong" sendiri merupakan ungkapan untuk meniru atau menyampaikan ulang nilai atau makna di balik Ganong. Karya ini berangkat dari karakter yang terdapat pada topeng Bujang Ganong, yang meskipun memiliki wajah yang buruk, namun memiliki kesaktian yang luar biasa. Hal ini dikaitkan dengan konsep penerimaan diri (self-acceptance), yaitu sikap individu untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri tanpa rasa kekecewaan, dengan tujuan untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Tari "Ngganong" diciptakan oleh koreografer Chikal Mutiara Diar dengan komposer musik Bagaskoro Putro Dewandoro. Tarian ini telah dipentaskan di berbagai ajang seni, termasuk dalam Festival Seni UKM Seiya 2021 IAIN Ponorogo, di mana penampilan tersebut berhasil meraih juara pertama.
Kostum dan tata rias dalam tarian ini dirancang untuk mencerminkan karakteristik Bujang Ganong, namun dengan sentuhan modern yang menekankan konsep penerimaan diri (self-acceptance).
Kostum:
Atasan dan Bawahan: Penari biasanya mengenakan atasan tanpa lengan berwarna merah cerah yang dipadukan dengan bawahan hitam. Kombinasi warna ini melambangkan semangat dan kekuatan, sesuai dengan karakter Bujang Ganong.
Aksesoris: Untuk menambahkan elemen tradisional, penari sering menggunakan ikat pinggang atau selendang dengan motif khas Jawa Timur. Beberapa penari juga menambahkan hiasan kepala sederhana untuk menonjolkan karakter yang diperankan.
Tata Rias:
Rias Wajah: Tata rias difokuskan pada penonjolan ekspresi wajah yang kuat dan berani. Penggunaan eyeliner tebal dan eyeshadow gelap pada area mata membantu menampilkan kesan tegas dan energik. Warna lipstik yang digunakan biasanya merah atau warna gelap lainnya untuk menambah kesan dramatis.
Rias Rambut: Rambut penari biasanya ditata dengan gaya sederhana namun rapi, seringkali diikat ke belakang atau dibiarkan tergerai alami, tergantung pada interpretasi koreografer.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun terinspirasi dari Bujang Ganong, kostum dan tata rias dalam Tari "Ngganong" tidak sepenuhnya meniru tampilan tradisionalnya. Sebaliknya, mereka diadaptasi untuk mencerminkan tema penerimaan diri dan transformasi, dengan tetap menghormati akar budaya aslinya.
Komentar
Posting Komentar