𝑻𝒂𝒓𝒊 𝑲𝒔𝒂𝒕𝒓𝒊𝒂,𝑩𝒆𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑲𝒆𝒕𝒆𝒈𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝑱𝒖𝒂𝒏𝒈
Tari "Ksatria" adalah sebuah karya tari kontemporer yang diciptakan oleh kelompok seni Swargaloka. Tarian ini menggambarkan perjalanan hidup manusia yang penuh dengan dualitas antara sisi terang dan gelap, menekankan bahwa setiap individu adalah ksatria bagi kehidupannya sendiri. Gerakan dalam tarian ini terinspirasi dari perilaku alami burung elang, seperti tatapan tajam, kepakan sayap, kecepatan terbang, dan kekuatan mencengkeram. Sifat-sifat tersebut diterjemahkan ke dalam gerakan tari yang mengekspresikan keteguhan jiwa dan semangat juang. Sifat dan karakter burung elang ini diterapkan dalam gerakan tari sebagai simbol keteguhan jiwa dan semangat juang. Kostum yang dikenakan oleh penari biasanya mencerminkan atribut seorang ksatria, seperti helm perang, baju zirah, dan senjata seperti pedang atau tombak. Hal ini menambah kesan gagah dan berani dalam penampilan tarian.
Tari "Ksatria" pertama kali diproduksi oleh Swargaloka dalam acara "Jejak Asa Sang Dewi 4". Koreografi tarian ini diciptakan oleh Bathara Saverigadi Dewandoro, dengan musik yang digarap oleh Gregorian Christ Mahendra dan Bagaskoro.Tari "Ksatria" telah dipentaskan dalam berbagai acara, termasuk kompetisi tari dan festival budaya, sebagai upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan seni tari Indonesia kepada masyarakat luas.
Selain sebagai karya seni, tarian ini juga menjadi inspirasi bagi Festival Ksatria Tari Indonesia (KTI), sebuah ajang kompetisi tari kreasi kelompok berbasis tradisi yang diselenggarakan oleh Yayasan Swargaloka. Festival ini bertujuan untuk mengajak generasi muda memperkuat jati diri bangsa melalui karya seni yang berpijak pada kearifan lokal Indonesia.
Komentar
Posting Komentar